Jumat, 21 November 2014

Narkoba Menyerang Kampus

Standard


Narkoba sudah tidak asing lagi ditelinga kita, zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis. Zat tersebut menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, menghilangkan rasa, mengurangi hingga menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan (adiktif). Narkoba juga tertera pada UU No. 22 Tahun 1997, sebenarnya narkoba dengan bentuk obat obatan adalah legal di pasaran.  Hanya saja penggunannya harus dengan referensi dari dokter atau ada dosis tertentu. yang membuat narkoba dilarang adalah penyalah gunannya yang dapat membuat pecandunya menderita penyakit hingga kematian.
                Peredaran narkoba saat ini sudah sangat luas, termasuk pengedaran narkoba di lingkungan kampus. Banyak cara dan media untuk penyebaran narkoba tersebut. Biasanya berasal dari pengguna/ pecandu di lingkungan kampus tersebut, orang tersebut dreapat membawa pengaruh besar di lingkungan kampus, dia bisa saja menyebarkan narkoba melalui pergaulan dengan teman temannya sehingga temannya mau ikut mencoba dan banyak juga yang akhirnya menjadi pecandu juga. Selain cara tersebut, pengedaran juga dapat melalui media lain karena jaman sudah canggih. Bisa saja menggunakan akun media social ,lalu antara pengedar dan pemesan dapat berinteraksi secara privat tanpa harus repot bertemu secara langsung dengan resiko yang tinggi juga.
                Maka dari itu sangat perlu pencegahan narkoba di lingkungan kampus, banyak cara yang bisa dilakukan seperti diadakan tes narkoba bagi calon mahasiswa baru maupun mahasiswa yang sedang menjalankan pendidikan lalu mengadakan pengarahan dan seminar tentang bahaya narkoba. Tapi semuanya kembali lagi kepada diri kita masing-masing ,kesadaran kita terhadao bahaya narkoba harus kita tanamkan dalam diri sendiri demi masa depan. Serta peran keluarga juga sangat membantu dalam pencegahan narkoba terhadap diri kita.
                Ya, cukup sekian pendapat saya mengenai narkoba di lingkungan kampus. kurang lebihnya mohon maaf.
Terima Kasih.

Senin, 13 Oktober 2014

Konflik Lingkungan Kerja

Standard







Kali ini saya akan berbagi pengalaman pertama saya menghadapi lingkungan kerja yang mungkin bermanfaat bagi para pembaca.

Awalnya bermula ketika saya lulus SMK ,niatnya saya ingin melanjutkan kuliah tapi kebetulan ada tes penerimaan kerja dari sekolah saya dan saya iseng mengikuti tes tersebut bersama teman-teman sejurusan saya. Beberapa minggu kemudian sudah ada pengumuman hasil tesnya,dan ternyata saya lulus. Pada awalnya saya bingung apakah akan mengikuti training kerja atau lanjut kuliah,setelah saya berpikir akhirnya saya mengikuti training kerja karena namanya juga rezeki yasudah saya terima saja.

Dimulailah hari pertama kerja